sejarah rubik

Kubus Rubik's adalah sebuah teka-teki mekanik yang ditemukan pada tahun 1974 oleh pemahat dan profesor arsitektur Hungaria, Ernő Rubik. Kubus ini terbuat dari plastik dan terdiri atas 26 kubus kecil yang berputar pada poros yang terlihat. Setiap sisi dari kubus ini memiliki sembilan permukaan yang
terdiri dari enam warna yang berbeda. Ketika teka-teki ini terpecahkan, setiap sisi dari kubus ini memiliki satu warna dan warna yang berbeda dengan sisi lainnya.
Kubus ini dibuat kembali dan dipasarkan di kawasan eropa pada Mei, 1980. Rubik's dianggap merupakan mainan yang paling banyak terjual di dunia, dengan sekitar 300 juta kubus Rubik's termasuk imitasinya terjual.
Rekor tercepat dalam menyelesaikan Kubus Rubik's (Rekor Indonesia) menurut MURI berhasil dicetak pada acara HUT MURI (Museum Rekor-Dunia Indonesia) pada tanggal 31 Januari 2007 di Hotel Grand Candi, Semarang. Catatan waktu yang dibukukan adalah 19,33 detik atas nama Abel Brata Susilo, sedangkan menurut WCA (World Cube Association, organisasi rubik tingkat dunia), Rekor Indonesia dipegang oleh Muhammad Jihan Khalilurrahman pada tanggal 21 November 2010 dalam even Bali Cube Day 2010 dengan catatan waktu 9.68 detik.
Rekor Dunia dalam menyelesaikan Kubus Rubik's dengan mata tertutup berhasil dicetak pada kompetisi Jakarta Open 2010 pada tanggal 31 Januari 2010 di FX Building, Jakarta. Rubik berukuran 3x3 dengan mata tertutup jumlah terbanyak yaitu 16 buah dalam waktu 57 menit diselesaikan atas nama Muhammad Iril Khairul Anam dari Indonesia, yang sampai saat ini masih bertahan. Sebelumnya rekor dunia kategori ini dipegang Tong Jiang dari Cina dengan 15 kubus Rubik. Tidak hanya Muhammad Iril, Indonesia juga menempatkan putra bangsa lainnya di peringkat ketiga rekor dunia yaitu Wicaksono Adi dengan menyelesaikan 11 kubus Rubik tanpa melihat dalam waktu 55 menit 10 detik. Rekor Wicaksono dipecahkan saat Indonesia Open 2009. Semua rekor ini tercatat di WCA.


Yang namanya teka-teki, biasanya sering digunakan sebagai 'mesin pembunuh waktu', pengantisipasi bakal rasa bosan. Biasanya seseorang dalam kesendirian, tiada pilihan aktivitas yang lebih menarik, dalam perjalanan, sedang menunggu sesuatu, atau juga bisa sebagai alat gaul sehari-hari. Ada yang lazim disebut TTS, cangkriman dalam masyarakat kultur Jawa, puzzle atau juga rubik!


Rubik, konon memang membutuhkan 'formula' untuk memecahkan teka-teki miliknya. Tentu saja, ketrampilan tangan memutar-mutar keenam sisi balok kubus itu cukup membantu. Awas lho, kalau ternyata gagal-gagal terus, justru Anda yang stres!


Dalam perkembangannya, kini banyak dijumpai rubik dalam berbagai macam bentuk. Makin menarik, tentu makin disuka banyak kalangan. Tak jarang beberapa penjual toko mainan mengaku habis stok. Entah benar-benar demikian atau jawab klise belaka.


Speedcubing

Definisi speedcubing adalah menyelesaikan Kubus Rubik's [1]secepat mungkin. Di Indonesia sendiri speedcubing belum terlalu populer. Meskipun begitu, ada sekelompok pemuda Indonesia yang memiliki hobi speedcubing, akhirnya sepakat membentuk NSA (Nusantara Speedcubing Association) dengan ketua saat ini Arnold Soeprajanto. NSA juga memiliki beberapa cabang di Indonesia, seperti JRCC (Jakarta Rubiks Cube Club), PRJ (Paguyuban Rubik Jogjakarta), dan lain - lain.

Perkembangan di Indonesia

Kubus Rubik's mulai terkenal setelah penyelenggaraan Indonesia Open 2009, dimana acara ini diliput oleh SCTV. Tidak lama setelah itu, kubus rubik mulai populer dan sudah dijual di toko-toko buku besar, seperti Gramedia. Kompetisi Rubik's di Indonesia yang kedua ialah Jakarta Open 2010, dimana Muhammad Iril Khairul Anam memecahkan rekor dunia menyelesaikan kubus rubik dengan mata tertutup. Hingga saat ini, berbagai kompetisi telah diselenggarakan, seperti Indonesian Championship 2010, Bali Cube Day 2010, dan lain - lain.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar